Penyakit difteri – Akhir – akhir ini penyakit difteri mulai kembali menyerang di Indonesia dan umumnya menyerang anak di bawah 18 tahun.
Karena kurangnya pengetahuan, banyak masyarakat yang tidak mengetahui cara penanggulangannya, gejala dan juga akibat yang ditimbulkan dari penyakit difteri sehingga banyak kasus difteri yang berujung kematian seperti di beberapa kota yang sedang tren sekarang ini.
Karena hal ini juga, pemerintah mengadakan vaksinasi besar – besaran pada anak dibawwah umur 18 tahun untuk mengurangi penyebaran virus difteri, karena satu – satunya yang bisa menghentikan penyebaran virus ini dengan cara vaksin.
Karena termasuk penyakit yang berbahaya ada baiknya kita mengetahui tentang gejala dan cara menangani penyakit difteri.
Namun ada baiknya kita mengetahui penyebab dan cara menanggulangi penyakit difteri, berikut fispol.com merangkumnya untuk anda.
Penyakit Difteri
Penyakit difteri adalah penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan juga mempengaruhi kulit.
Difteri adalah salah satu penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa orang yang di serang, seperti yang telah di catat oleh WHO atau Badan Kesehatan Dunia dimana ada 7.097 kasus difteri di seluruh dunia di tahun 2016.
Dan Indonesia sendiri menempati peringkat ke dua sebagai negara paling banyak terserang penyakit difteri setelah India bahkan tercatat mulai tahun 2011 – 2016 terdapat 110 korban yang meninggal karena penyakit ini.
Dan rata – rata masyarakat yang terserang penyakit ini, memiliki riwayat tidak mendapatkan imunisasi di waktu kecil sehingga penting sekali untuk mengimunisasi anak anda.
Penyebab Difteri
Penyakit difteri disebabkan karena bakteri corynebacterium diptheriae, yang mudah sekali menyebar dan menjuangkiti orang yang belum pernah mendapatkan vaksin difteri. Berikut cara penularan penyakit difteri secara umum :
- Penyakit difteri bisa dengan mudah menyebar melalui udara salah satunya yaitu ketika orang yang terjangkit virus difteri bersin dan dan tanpa sengaja bersin tersebut terhidup atau masuk ke dalam tubuh orang yang belum pernah mendapatkan vaksin.
- Selain dadi udara virus ini bisa mengkontaminasi ke makanan, mainan, atau barang yang sebelum nya digunakan oleh korban.
- Penyakit difteri bisanya bisa diperparah dengan adanya ruam dikulit dan menyebabkan borok, dan borok tersebut bisa menyebabkan penularan virus difteri.
Cara Kerja Virus Difteri
Virus yang masuk ke dalam tubuh tersebut akan menghasilkan racun yang bisa membunuh sel – sel sehat di dalam tenggorokan sehingga membentuk lapisan abu abu di tenggorokan yang akan terlihat bagi penderita difteri.
Selain itu racun dari difteri tersebut juga bisa menyabr melaui aliran darah sehingga merusak jantung, ginjal dan juga orgal –enting lainnya.
Gejala Difteri
Penderita difteri biasanya tidak menyadari jika terkena virus difteri, sehingga berpotensi tanpa sengaja menyebarkan pada orang lain.
Virus ini membutuhkan waktu ikubasi antara 2 – 5 hari sehingga di rentang waktu tersebut biasanya baru muncul gejala – gejala penyaki difteri.
Berikut gejala – gejala yang sering muncul pada penyakit difteri :
- Muncul lapisan berwarna abu – abu yang menutupi tenggorokan dan amandel yang disebabkan matinya sel sehat.
- Demam tinggi dan menggigil
- Sakit tenggorokan dan suara menjadi serak
- Sulit bernapas terkadang nafas terlalu cepat
- Tubuh terasa lemas dan lelah
- Pilek cair, kemudian menjadi kental dan berdarah setelah beberama virus menyerang.
Namun selain gejala di atas, biasanya difteri juga menimbulkan ruam dikulit yang akan menjadi borok lama – kelamaan dan membutuhkan waktu sembuh yang cukup lama, selain itu borok tersebut nantinya juga akan meningalkan bekas.
Langkah Pencegahan Penyakit Difteri
Penyakit difteri bisa bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi DTB yaitu vaksin yaqng meliputi difteri, tetanus dan pertusis.
Vaksin ini ini biasanya diberikan 5 kali pada saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan 5 tahun. Setelah vaksin biasanya akan diberikan booster untuk mengoptimalkan perlindungan dari vaksin tersebut, di usia 10 tahun dan 18 tahun.
Nah itu tadi gejala dan cara pencegahan Penyakit difteri, nah untuk anda yang mengalami gejala di atas atau ingin melakukan vaksinanasi DTB tidak ada salahnya untuk langsung menghubungi dokter atau rumah sakit terdekat.